Apa Itu Waktu Setting Time Beton?

Apa Itu Waktu Setting Time Beton?

Waktu Setting Time Beton adalah waktu yang tepat digunakan untuk memasang beton. Beton kondisi basah atau setengah kering adalah beton yang bisa digunakan. Pengerasan beton dipengaruhi oleh kelembaban dan beberapa hal lainnya. Untuk bisa digunakan, beton harus memiliki beberapa sifat seperti standar daya tahan terhadap penyusutan beton.

Perlu diketahui bahwa beton yang kadaluarsa tidak bisa digunakan. Karena itulah banyak tukang bangunan yang mengecor beton sebelum mengeras sepenuhnya. Dari pencampuran beton hingga mengeras biasanya membutuhkan waktu selama 1 jam.

Lalu, bagaimana dengan beton yang diproduksi di pabrik beton? Beton produksi pabrik biasanya ditambahkan dengan campuran bahan tertentu. Fungsinya adalah untuk menunda agar beton tidak mengeras sebelum sampai ke lokasi pembangunan.

Manfaat Pengujian Setting Time Beton

Perhitungan setting time beton adalah kunci untuk menentukan apakah beton tersebut sukses dipasang atau tidak. Untuk kita ketahui bahwa Pengujian setting time beton sangat mempengaruhi kekuatan dari beton hasil pengecoran. Beton yang dipasang tanpa bahan tambahan biasanya menggunakan setting time sebagai berikut:

  1. Awal proses hidrasi semen terjadi pada 45 sampai 120 menit. Penghitungan waktu dimulai ketika tukang sudah memulai pencampuran atau mixing beton.
  2. Kondisi plastis hilang pada 1.5 hingga 2.5 jam setelah mixing beton.
  3. Waktu total yang dijadikan acuan untuk final setting adalah 3 sampai 4 jam. Waktu mulai dihitung saat pencampuran atau mixing beton.
  4. Tukang bangunan perlu tahu kondisi beton segar, dimana belum terjadi hidrasi dan masih bisa di cor. Biasanya, kondisi ini terjadi pada 2.5 jam setelah mixing beton.

Standart setting time beton adalah kondisi saat bila dilakukan pengujian slump beton, maka hasilnya slump = 0 cm. Jika beton sudah dalam kondisi ini, maka adukan beton dilabeli tidak layak untuk dipakai lagi karena sudah tidak segar.

Initial setting time beton adalah batas waktu berakhirnya tahap compacting. Lalu, apa yang dilakukan setelah setting time berakhir? Beton akan mulai memasuki tahap finishing permukaan. Setelah finishing permukaan selesai dilakukan, maka beton akan mulai masuk dalam tahap curing atau pemeliharaan.

Tahapan Proses Setting Time Beton

Selain hal-hal diatas, ada 3 fase yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan setting time beton, yakni:

1. Fase Plastis

Fase yang pertama adalah fase plastis. Fase ini terjadi ketika setting time beton belum terjadi. Beton masih bisa dibentuk-bentuk dan dianggap masih fresh.

Berkaitan dengan fase plastis, bagaimana kondisi beton pada fase ini? Ada beberapa hal yang bisa menjadi pengukur.

Yang pertama, biasanya beton masih dalam kondisi basah. Anda bisa mengetestnya dengan cara menuang beton. Bila aliran beton tidak terputus dan menggumpal, maka beton tersebut masih dalam fase plastis.

Cara kedua adalah diinjak. Tentu Anda pernah melihat fenomena dimana ada jejak kaki diatas sebuah cetakan beton pracetak. Seperti misalnya pengetesan dengan cara penginjakan pada cetakan u ditch beton pracetak. Hal ini terjadi bila ada seseorang yang menginjak beton yang masih basah atau dalam fase plastis. Anda juga bisa mengeceknya dengan cara menusuk beton. Bila masih bisa ditusuk dengan mudah, maka kemungkinan beton tersebut masih dalam kondisi baik.

2. Fase Setting Beton

Fase kedua adalah fase setting. Fase setting adalah kondisi pertengahan antara initial setting dan final setting.

3. Fase Hardening Beton

Sesuai namanya, fase hardening adalah final setting atau finishing. Saat proses inilah semua komponen akan dihidrasi dengan bahan kimia.

Cek Produk Precast : Harga Tutup U Ditch

Itu dia beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang waktu setting time beton. Melakukan pengujian dan perhitungan setting time beton adalah cara untuk membuat konstruksi Anda semakin baik hasilnya.